Studi: Bayi Prematur Lebih Beresiko Gagal Jantung Saat Dewasa

Jangkau.com – Sebuah penelitian menemukan, jantung orang dewasa yang lahir ‘prematur’ lebih sedikit memompa darah selama berolahraga daripada orang dewasa dengan kelahiran cukup bulan.

Para peneliti mengatakan, penelitian ini membantu menjelaskan mengapa beberapa orang yang lahir prematur berada pada risiko yang lebih besar untuk gagal jantung di kemudian hari.

Dalam penelitian terhadap 47 orang dewasa yang lahir prematur (sebelum usia kehamilan 37 minggu) dan 54 orang dewasa yang lahir dalam jangka waktu cuku bulan. Fungsi jantung pada kedua kelompok itu sama ketika mereka beristirahat.

Tapi, pada saat berolahraga seperti latihan bersepeda, studi menemukan, pada kelompok prematur, jumlah darah yang meninggalkan jantung selama setiap detak jantung rata-rata 7,3 persen lebih rendah. Padahal selama latihan, detak jantung biasanya meningkat, bersamaan dengan jumlah darah yang dipompa keluar oleh ventrikel kiri.

Gagal jantung berarti jantung tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Dilansir Upi.com, temuan menunjukkan, semakin dini seseorang dilahirkan, semakin rendah kemampuan jantung mereka untuk memompa darah selama latihan. Di dunia, ada sekitar antara 5 persen dan 18 persen bayi yang lahir prematur.

Saat ini, para peneliti sedang menyelidiki apakah program latihan untuk orang dewasa muda yang lahir prematur dapat mengurangi risiko gagal jantung.

“Berkat kemajuan dalam pengobatan modern, ada sejumlah besar orang yang hidup hari ini lahir prematur. Tapi kita baru saja mulai memahami dampak dari awal kehidupan ini pada jantung,” kata peneliti utama Adam Lewandowski, seorang peneliti di Universitas Oxford, di Inggris.

“Dengan menanggalkan mekanisme yang menghubungkan kelahiran prematur dengan gagal jantung, kami akan mengembangkan strategi demi menjaga populasi ini lebih sehat,” jelasnya dalam rilis berita dari British Heart Foundation, yang mendanai sebagian penelitian ini.

Direktur medis rekanan yayasan, Jeremy Pearson mengatakan, orang-orang yang tahu dirinya lahir prematur tidak perlu khawatir atas temuan ini.

“Kebanyakan bayi yang lahir prematur akan hidup panjang dan aktif, dan tidak terkena gagal jantung saat mereka beranjak dewasa,” katanya dalam siaran pers.

“Tapi hasilnya memberi petunjuk tentang bagaimana hati kita berkembang. Penelitian ini juga menawarkan kita ide-ide baru untuk bagaimana kita dapat membantu orang-orang ini untuk melindungi hati mereka semasa hidupnya,” katanya.

Penelitian ini diterbitkan dalam edisi Maret Journal of American College of Cardiology.