Jangkau.com – Batu Bara: Malang benar nasib Tengku Wahyu Pratiwi, almarhum suaminya Mhd. Adi Wijaya yang bekerja sebagai Driver di BNI Kuala Tanjung, meninggal dunia dalam tugas. Tak hanya itu, deritanya bertambah dikalamana klaim BPJS TK milik suaminya tak kunjung dibayarkan. Konfirmasi Danil Fahmi, SH. advokat dari Firma Hukum Zamal Setiawan & Partners yang dikuasakan oleh ahli waris menemukan kejanggalan yang menimbulkan peristiwa hukum terkait hak BPJS TK Almarhum Adi. Penuturan istri almarhum bahwa suaminya sakit pada akhir Februari 2024 dan akhirnya meninggal pada 6 Maret 2024. “Almarhum tetiba drop saat bekerja Bang, kami pun segera melarikan Beliau ke RS di Medan”, begitu kisah Pratiwi di Firma Hukum Zamal Setiawan & Partners. (Rabu. 9 April 2025).
BACA: Uang Nasabah BNI Indrapura dibobol, Kuasa Hukum: Pihak Perbankan Lalai
Hasil penelusuran di lapangan bahwa Sdr. Adi sudah bekerja lebih dari 5 tahun sebagai driver di BNI Kuala Tanjung dengan jasa penyedia Man power provider (tenaga alih daya) nya adalah PT. Persona Prima Utama (PT. PPU) yang merupakan group usaha Swadharma BNI yang berdiri tahun 2003. Pengecekan tim kuasa hukum ke Kantor BPJS TK setempat, menemukan kejanggalan status keanggotaan BPJS TK dimana diperoleh keterangan dari Sdr. Maryanto, petugas BPJS TK Kab. Batu Bara yang menyatakan bahwa “pada Maret 2024 status BPJS TK Bapak Mhd. Adi Wijaya non aktif”. Beliau juga menjelaskan bahwa akibat penonaktifan itu akan berakibat proses klaim tidak diterima / dibayarkan oleh BPJS. Penonaktifan dilakukan oleh pihak PT. PPU, padahal saat itu almarhum Adi masih dalam status karyawan atau masih bekerja.
Menurut kesimpulan Kuasa hukum, bahwa “PT. PPU dinilai telah lalai dan dzalim terhadap karyawannya, dimana saat karyawan meninggal dunia, serta merta dilakukan penonaktifan BPJS TK padahal semestinya vendor harus memastikan ahli waris melakukan klaim jaminan kematian BPJS TK dan menerima hasilnya sebelum dinonaktifkan”, demikian terang Danil Fahmi. SH. saat di konfirmasi jangkau.com di Firma Hukum Zamal Setiawan & Partners.
BACA: Hukum, Layanan dan Mitigasi Risiko Perbankan
Atas peristiwa ini, kuasa hukum akan melakukan somasi dan permohonan tindak lanjut kepada pihak PT. Persona Prima Utama, Bank BNI Kuala Tanjung sebagai user pekerja serta berkoordinasi dengan pengawas tenaga kerja Dinas Tenaga Kerja Prov. Sumatera Utara”, tutupnya. (redaksi)