Jangkau.com – Batu Bara: Aksi unjuk rasa yang digelar oleh massa Rakyat Pro Demokrasi di depan PT. Inalum, Kabupaten Batu Bara, diwarnai kericuhan. Insiden ini melibatkan Koordinator Aksi, Masro Mario Sitohang, dengan seorang pria bertubuh gempal yang diketahui bernama Firman Usman, KADEL Keamanan PT. Inalum.
Ketegangan diduga dipicu oleh perselisihan mengenai titik lokasi aksi.
Mario menjelaskan, sebelum kericuhan terjadi, Firman Usman telah melakukan intimidasi dengan melarang massa menggelar aksi. Firman menuntut agar aksi dilakukan dengan jarak 500 meter dari gedung PT. Inalum.
Mario menolak permintaan tersebut, dengan alasan pihaknya telah mengantongi izin dari Intel Polres Batu Bara.
”Izin yang diberikan dan telah disepakati bersama oleh Intel Polres Batu Bara adalah di tempat yang sama (dengan aksi) minggu lalu, sehingga kami tetap berpegang pada izin Polres Batu Bara,” ujar Mario.
Puncak kericuhan terjadi ketika seorang peserta aksi yang dijuluki “Mr. K” nekat melakukan aksi di tengah jalan. Menurut Mario, pada saat itulah Firman Usman menunjukkan arogansinya.
”Di situlah Fahmi Usman menunjukkan arogansinya dengan menunjuk-nunjuk jarinya ke depan muka saya,” jelas Mario.

Situasi memanas, hingga aksi saling kejar antara Firman Usman dan beberapa peserta demo tidak terelakkan. Petugas keamanan yang berjaga segera mengamankan Firman dan membawanya ke dalam areal perkantoran PT. Inalum untuk meredakan ketegangan.
BACA: Aksi Tunggal Pria Bertopeng di Gedung Inalum, Tuntut Pesangon Buruh
Masro Mario Sitohang menyayangkan insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa aksi yang mereka lakukan seharusnya merupakan aksi damai untuk memperjuangkan hak para buruh.
Ia juga menilai tindakan Firman Usman tidak menghargai aparat TNI dan POLRI yang sedang bertugas mengawal jalannya demonstrasi.
”Mario juga mempertanyakan apakah tindakan Firman Usman itu adalah representasi PT. Inalum, ataukah Firman Usman mau cari muka agar terlihat loyal di mata para manajer ex Kokalum,” pungkasnya. (map)

